Halo! Bertemu kembali di postingan blog Ade Ayung kali ini. Agustus 2018 merupakan tahun yang super sibuk buat saya. Banyak momen penting yang terjadi. Salah satunya adalah momen saat saya terpilih menjadi Duta Universitas Terbuka 2018.
Universitas Terbuka atau yang biasa di sebut UT adalah Universitas Negeri ke-45 di Indonesia. Berdiri pada 4 September 1984 lalu. Memiliki lebih dari 300.000 mahasiswa aktif di seluruh Dunia. Iya, di seluruh dunia. UT ini memiliki sistem pembelajaran jarak jauh (tutorial online). Memiliki 39 kantor UPBJJ di seluruh Indonesia, dan Pusat Layanan untuk mahasiswa yang berdomisili di Luar Negeri. Yup itu sekilas mengenai UT. Kalau ingin tahu lebih lanjut, bisa dibaca disini. https://www.ut.ac.id/
https://mahasiswa.ut.ac.id/en/node/435
Seleksi dimulai dengan penjelasan secara singkat mengenai pemilihan duta UT oleh Pak Arik (penseleksi) Dilanjutkan dengan mengisi formulir, penampilan bakat, dan interview di UPBJJ Denpasar. Semuanya di rekam dengan kamera dan hasil nya akan dikirim ke UT Pusat.
Pada tanggal 1 Agustus 2018, saya di telfon oleh Pak Fuas, panitia pemilihan Duta UT Pusat. Betapa kagetnya saya dan masih tidak menyangka bahwa saya di undang ke UT Pusat di Tanggerang bertemu dengan 8 finalis lainnya dari seluruh Indonesia! Luar biasa!
Akhirnya dengan berkordinasi saya bisa berangkat ke jakarta pada tanggal 5 Agustus. Untungnya saya punya teman kerja yang sangat supportif, Thanks to Mb Nopi n Bu Sandra!😘 sehingga saya bisa cuti kerja pada saat final pemilihan.
Di hari sebelum saya berangkat, gempa mengguncang lombok dan Bali! Saya sudah was was sekali, membayangkan apakah yang akan terjadi gempa susulan. Akhirnya saya pulang dari tempat kerja di Nusa Dua menuju ke Denpasar. Keesokan harinya saya bersama Pak Gede, Manajer di UT Denpasar berangkat ke UT Jakarta. Penerbangan Denpasar-Jakarta memakan waktu hampir 2jam an.
Awalnya semua baik-baik saja. Tapi saat mendarat saya malah mual dan berakhir dengan muntah. Disana lah mulai terasa badan kurang fit dan kami tetap melanjutkan perjalanan menuju UT Pusat menggunakan Grab.
Sesampainya di Wisma UT Pusat, saya langsung check in dan istirahat di kamar. Waktu makan malam pun tiba, dan menu yang disuguhkan terlihat lezat. Namun mala petaka bagi saya yang sedang bermasalah dengan lambung. Saya pun membawa makanan masuk ke kamar dan pamitan sama teman-teman karena tidak bisa makan bareng. Kondisi sudah drop. Saya makan nasi putih dan sayur yang menurut saya aman dan tidak berbumbu pekat.
Malam hari kondisi semakin drop, saya tidak tahan dan akhirnya saya menggedor Pak Gede, dosen pendamping saya untuk ke Rumah Sakit. Benar saja, saya langsung di rawat dan badan gemetar begitu diinfus.
Keesokan harinya, saya berusaha untuk pulih, namun sayang dokter belum mengijinkan saya pulang dari rumah sakit. Akhirnya saya tidak dapat mengikuti proses karantina bersama teman-teman finalis duta yang lain.
Tanggal 8 Agustus 2018 saya pun mengikuti ajang pemilihan Duta UT 2018 di Universitas Terbuka Convention Centre. Pukul 5 pagi kami bangun dan di rias oleh tata rias yang telah disiapkan, mempersiapkan penampilan terbaik di atas panggung nanti.
Tibalah saat untuk tampil diatas panggung. Kami Finalis Duta UT dari sembilan Provinsi di Indonesia menampilkan bakat. Saat itu saya menampilkan tari Bali Kontemporer yang lumayan menguras tenaga. Dengan kondisi yang kurang fit, di benak saya hanya ada dua pilihan, malu karena tidak bisa menampilkan yang terbaik, atau tetap melangkah maju meski ada kemungkinan untuk pingsan di tengah panggung yang megah.
Akhirnya yang saya takutkan tidak terjadi, penampilan Tarian Kontemporer yang saya tampilkan berhasil menghibur penonton. Dan saya dalam keadaan yang baik, tidak lemas.
Setelah penampilan bakat, dilakukanlah pemilihan 5 besar melalui tanya jawab oleh dewan juri. Setelah didapatkan 5 besar, pemilihan kembali di kerucutkan menjadi pemilihan 3 besar. Pertanyaan yang diajukan dewan juri lumayan beragam Ada pertanyaan menyangkut psikologi, pertanyaan seputar UT, dan lain sebagainya yang bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh saya.
Di akhir pemilihan diumumkanlah pemenang 3 besar Duta UT 2018. Saya sangat terkejut ketika saya dinobatkan menjadi Pemenang dan Menyandang Gelar Duta UT 2018. Kemudian juara dua diperoleh oleh Vanya perwakilan UT Bogor dengan gelar Duta Favorit. Juara Ketiga diraih oleh Memo Perwakilan UT Bengkulu dengan gelar Duta Persahabatan.
Senang sekali rasanya bisa bertemu dengan teman-teman Duta UT dari Seluruh Indonesia! Seperti duta yang lainnya, tentunya Duta UT juga bertujuan untuk mempromosikan dan menyampaikan nilai-nilai yang dianut oleh UT di khalayak yang lebih luas. Dan tentunya hal ini bukan hanya tugas Duta UT saja, tapi merupakan tanggung jawab kita semua. UT sangat spesial menurut saya, karena UT bisa menjangkau yang tak terjangkau. UT hadir sebagai solusi untuk teman-teman yang ingin mendspatkan akses perguruan tinggi tanpa harus meninggalkan kampung halaman, tanpa harus mengorbankan karir, tanpa membebankan biaya setinggi langit.☺️
Semangat selalu untuk mahasiswa UT di seluruh dunia. Mari kita bersama-sama berjuang menggapai mimpi.
https://www.ut.ac.id/berita/2018/08/pemilihan-duta-ut-perdana-digelar
Komentar
Mbak Ade Ayung apa khabar?. Sudah selesai ambil kuliah UT nya mbak.
Salam kenal nama saya Warsito kunjungi blog saya:
warsito-bicara.blogspot.com