Hello, kembali lagi di blog Ade Ayung
Kali ini aku mau cerita tentang sebuah usaha yang sedang aku rintis beberapa bulan terakhir. Yup, Warung Cakti namanya. Warung kecil di pinggir jalan Bypass IB Mantra ini terbilang cukup sederhana. Sesederhana harapan ku ketika membangun warung ini bersama keluargaku.
Lokasi warung bisa di cek di https://g.co/kgs/UeqjQB
Warung ini awalnya ber konsep warkop sederhana. Dimana kami berusaha menjadi tempat instirahat dan tempat ngopi bagi orang-orang yang lelah dalam perjalanan mereka.
Semakin kesini, satu persatu kami mulai memiliki langganan. Dimana sebagian besar dari customer kami, kembali lagi dan kembali lagi untuk menikmati kopi dan pisang goreng khas warung Cakti. Tak jarang mereka mengajak temannya untuk ikut mampir.
Hari demi demi hari, kami pun sedikit berkembang, dari warung kopi menjadi warung makan. Menu utama di Warung Cakti, adalah soto ayam dan soto sapi. Bumbu diracik fresh setiap hari oleh saya sendiri sebagai pemilik dan pengelola warung.
Customer kami rata-rata hampir datang setiap hari. Dengan menu yang itu itu saja, saya sebagai pemilik warung berinisiatif untuk menambah menu makanan dan minuman yang lebih sehat, akhirnya kami menambah menu dengan menjual jus buah segar. Tujuannya satu, membuat customer kami menjadi lebih sehat dengan budget yang sangat terjangkau.
Saya mencoba menerapkan konsep bisnis dimana kita tidak hanya termotivasi oleh uang. Dengan Warung Cakti ini, saya berharap bisa meringankan beban para pencari nafkah di jalanan. Memfasilitasi mereka tempat yang nyaman, menyuguhkan makanan yang sehat sangat terjangkau. Kalau di pikir-pikir, untung yang saya ambil tidak banyak,namun cukup lah untuk dapat disyukuri setiap hari.
Saya percaya, asal kita bekerja dengan ikhlas, dengan niat baik yang tulus, pasti ada jalan rejeki terbuka untuk kita.
Kadang melalui warung ini juga saya banyak belajar, meskipun kita tidak kaya, kita masih tetap bisa berbagi. Seperti kucing dan anjing di jalanan yang sangat bahagia dan dersyukur disaat mendapatkan beberapa makanan sisa yang sengaja saya kumpulkan untuk mereka. Awalnya satu atau dua hewan yang mampir, sekarang silih berganti mereka datang dengan harapan akan diberi belas kasihan. Melihat pemandangan itu, membuat saya diam diam mengamati mereka dari jauh,agar mereka tidak kabur. S
berdoa semoga karma baik yang ku perbuat hari ini, dilimpahkan kepada para leluhur di alam sana. Sambil termenung, mengingat almarhum ibu saya yang juga suka memberi makan hewan-hewan liar.
Komentar